Pangling

Pas buka laman facebook, mendadak ada yang menyeret perhatian Sunaryo.
“Wah, Sundari kok tambah ayu ya,” batinnya.

“Hebat si Karyo bisa ngopeni Sun. Kerja apa sih dia, sampai bisa permak wajah istrinya.”
Penasaran, Sunaryo segera mencari nomor kontak Karyo di grup alumni SMA.

“Nah ini dia, tapi belum kusimpan dengan nama di daftar kontak. Wes, kutulis Karyo Bleduk. Kan setahuku dia tukang servis kompor.” Sunaryo tertawa sendiri.

Sesaat kemudian Sunaryo berhasil menghubungi Karyo.

“Halo, apa kabar Bro.” Sunaryo belagak gaul.

“Assalamualaikum. Maaf dengan siapa ini ya.” Di ujung suara, Karyo bingung nomor siapa yang menelponnya.

“Buset dah ah, ternyata nomorku juga nggak dia simpan.” Gerutu Sunaryo.

“Ini aku, Naryo, teman sekelas waktu SMA dulu,” kata Sunaryo mengingatkan.

“Ealah, maaf aku nggak simpan nomormu. Ada apa nih, kok tumben nelpon. Mau servis kompor to Nar.” Karto main hantam saja, promosi kerjaannya.😁

“Gampanglah urusan itu, nanti kalau komporku rusak, kamu satu-satunya yang kuhubungi.
Lha ngomong-ngomong Sundari istrimu, kok beda ya sekarang. Tambah glowing gitu.”
Sunaryo langsung ke pokok pembicaraan.

“Duh, jangan mengenang masa lalu Nar. Sekarang dia milikku, dan penampilannya masih tetap seperti dulu walau agak berumur.”
Karyo terdengar tersinggung.

“Bukan begitu Kar. Aku lihat penampilannya di facebook, kok sekarang beda. Aku memang pernah jadi pengagumnya waktu jaman SMA kita dulu. Sekarang kan cuma bisa lihat penampilannya dari medsos aja.”
Sunaryo membatalkan rencananya untuk menanyakan upaya Karyo mempercantik Sundari.

Urusan bisa panjang dengan Karyo. Ditutupnya pembicaraan dengan Karyo, lalu dibukanya laman facebook Sundari untuk memberi komentar langsung di unggahan yang berisi foto cantiknya. Namun sayang, ternyata unggahan itu sudah hilang.
Karyo bergerak lebih cepat, di luar dugaan Sunaryo.

wisataliterasi/hadiyatitriono

0Shares

Tinggalkan Balasan