Kali ini sebuah puisi ungkapan jiwa nan lelah. Mencoba menguak makna dan jadi renungan.
Wajah datar tatapan hampa
Jauh nanar ke depan tanpa jeda
Bergeming tak peduli
Tanpa suara
Mata sembab
Mulai terdengar sedu sedan
Lirih menyayat hati
Remas jiwa terluka
Remuk redam
Terserak bagai puing
Tak bisa dirangkai utuh
Tersentuh pun berhamburan
Petik satu satu
Tetap tak mau lekat menyatu
Harapan pupus, sirna
Bak embun terjilat panas pagi
Jiwa tenang tlah pergi
Resah galau melingkupi
Raga tak lagi punya nadi
Jiwa nan lelah dan mati
wisataliterasi/hadiyatitriono