Masa pandemi membuat perekonomian masyarakat terganggu. Banyak pekerja dirumahkan baik dengan pemotongan upah atau tanpa upah sama sekali. Banyak usaha kecil dan menengah yang pelan-pelan mengarah pada gulung tikar. Daya beli masyarakat menurun drastis. Namun, hidup harus tetap berjalan.
Beberapa grup whatsapp yang semula khusus membahas tentang kegiatan taklim atau lingkungan sekitar seperti Banjar, RT, dan PKK, kini banyak yang mulai disusupi penawaran aneka produk kebutuhan hidup. Makanan, peralatan rumah tangga, hingga jasa antar. Hampir semua anggota tampil dan mendadak jadi punya usaha.
Admin grup tidak melarang sepanjang masih dalam aturan yang harus dipatuhi, seperti jam tayang promosi, hari yang boleh untuk promo, hingga batasan materi yang boleh dipajang di grup. Semua itu semata-mata agar anggota yang berperan serta memajang produk, memiliki kesempatan yang sama untuk dilihat anggota lainnya yang tidak berjualan.
Alhasil konten promo zaman sekarang tertata rapi dan menarik. Kaum wanita yang sering disebut sebagai the power of emak-emak, ternyata cukup jeli melihat peluang untuk mencari penghasilan. Ya, beberapa dagangan di komunitas didominasi kaum perempuan. Selain bisa dijalankan tanpa harus selalu keluar rumah, perempuan juga lebih paham kebutuhan untuk rumah tangga.
Banyak produk yang bisa dipilih pembeli yang tak lain sesama anggota grup yang hanya sebagai calon pembeli, atau sesama anggota yang juga memajang produk. Beberapa pembeli di komunitas mendadak jualan beralasan, membeli produk teman rasanya lebih nyaman dan aman, karena sudah mengenal siapa yang menjual, produk terjaga kualitasnya dan bila terjadi komplain akan lebih cepat ditanggapi.
Bila gerakan membeli produk teman bisa berjalan baik, maka perekonomian masih berputar dengan baik. Usaha dulu yang konvensional berangsur-angsur mengikuti kemajuan teknologi dengan transaksi daring. Semoga saat pandemi berlalu, tempat usaha fisikĀ yang tutup, bisa beroperasi kembali dengan tambahan pelayanan daring, agar teman yang telah membeli produk selama pandemi tetap terhubung.
wisataliterasi/hadiyatitriono